Gaza – Infopalestina: Agresi Zionis Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung selama 23 menghancurkan lebih dari 150 masjid di seluruh wilayah Jalur Gaza. Demikian data resmi yang dikeluarkan departemen wakaf dan urusan agama Palestina di Jalur Gaza. Jumlah tersebut meliputi masjid yang hancur total rata dengan tanah, hancur sebagian dan hancur ringan.
Menurut data yang dikeluarkan departemen wakaf Palestina, agresi Zionis Israel telah menghancurkan 45 masjid secara total (rata dengan tanah), 55 hancur sebagian dan tidak bisa digunakan, serta 52 masjid hancur ringan dan sebagiannya tidak bisa digunakan.
Menteri Wakaf dan Urusan Agama Pemerintah Palestina di Jalur Gaza, Dr. Thalib Abu Shaer sebelumnya menegaskan, penghancuran masjid-masjid ini adalah kebijakan sistematis Zionis Israel meskipun penghancuran masjid dan rumah ibadah bertentangan dengan hukum agama samawi, prinsip-prinsip kemanusiaan dan hukum internasional.
Dia mengatakan, “Penghancuran masjid-masjid ini mengungkap wajah Zionis Israel yang sebenarnya terhadap konflik ini. Israel melakukan perang agama terhadap islam dan kaum muslimin.” Dia menegaskan, “Serangan terhadap masjid merupakan serangan terhadap perannya dalam pendidikan keimanan, moral dan jihad bagi generasi kaum muslimin, khususnya anak bangsa Palestina yang muslim. Masjid-masjid ini telah meluluskan ribuan penghafal al Qur’an dalam tempo kurang dari setahun.”
Dia menyatakan, “Klaim Israel tentang penyimpanan senjata di dalam masjid adalah klaim dusta. Di mana senjata yang mereka klaim itu,” tegasnya mempertanyakan. Yang pasti Israel menggempur segala sesuatu. Mereka menggempur masjid-masjid, rumah-rumah penduduk, pusat-pusat kesehatan dan rumah sakit, sekolah-sekolah, instansi pemerintah dan fasilitas sipil lainnya dengan dalih adanya senjata. Dia mempertanyakan, “Apakah memang sudah sempit bumi ini bagi faksi-faksi perlawanan sehingga tidak menemukan tempat untuk menyimpan senjata kecuali di dalam masjid? Apakah boleh masjid digunakan untuk menyimpan senjata yang dimasuki orang pada umumnya untuk shalat?”
Abu Shaer menegaskan bahwa penghancuran rumah-rumah Allah ini menegaskan siasat Zionis Israel yang memang sengaja menjadikan seluruh rakyat Palestina sebagai targetnya, bukan hanya satu faksi tertentu sebagaimana yang mereka klaim. (seto)